Biasanya mimpiku terlalu indah,
Biasanya mimpiku terlalu menyenangkan dibandingkan dunia nyata,
Biasanya aku langsung memeluk bantal
mencoba melanjutkan mimpiku yang terpotong
oleh alarm kadang adzan subuh, juga sering.
Tapi sekarang mimpiku tak indah
mimpiku terasa hampa
dan bantal gulingku tiada.
ah, ternyata sekarang aku punya kamu,
Inilah alasan mimpi indah fanaku pergi,
Digantikan oleh indah nyata wajah cantikmu.
Sekarang kusering terjaga
untuk memastikan engkau tetap ada
dibahuku
sambil terlelap
Kucuri cium dikeningmu tanpa izin,
Ya, kadang juga di bibir merahmu,
Tentu kau takan menolak, apalagi marah.
Malam ini kuterjaga lagi,
Dan melihat kau masih terlelap disampingku,
Mengenakan piyama pink kesukaanmu, yang tipis,
Kucium keningmu
lalu bibirmu
Dan engkau terbangun
tersenyum, menatapku, dengan tatapan menggoda
Ya, aku tahu tatapan apa ini
Tatapan yang sama saat malam pertama dulu,
Ya, aku tahu maksudmu
dan aku juga mau
"ya, ya, ya.." bisiku liar dalam hati. Girang
"fi, fi, ..." kudengar suara merdumu memanggilku,
"iya, sayang. Kenapa?"
"fi, fi, FI... Sahur"
gelap
sial, mimpi.
"Ya!" kubalas ajakan teman kosanku buat sahur.
-Kamar kosan,Sleman - Yogyakarta-
Biasanya mimpiku terlalu menyenangkan dibandingkan dunia nyata,
Biasanya aku langsung memeluk bantal
mencoba melanjutkan mimpiku yang terpotong
oleh alarm kadang adzan subuh, juga sering.
Tapi sekarang mimpiku tak indah
mimpiku terasa hampa
dan bantal gulingku tiada.
ah, ternyata sekarang aku punya kamu,
Inilah alasan mimpi indah fanaku pergi,
Digantikan oleh indah nyata wajah cantikmu.
Sekarang kusering terjaga
untuk memastikan engkau tetap ada
dibahuku
sambil terlelap
Kucuri cium dikeningmu tanpa izin,
Ya, kadang juga di bibir merahmu,
Tentu kau takan menolak, apalagi marah.
Malam ini kuterjaga lagi,
Dan melihat kau masih terlelap disampingku,
Mengenakan piyama pink kesukaanmu, yang tipis,
Kucium keningmu
lalu bibirmu
Dan engkau terbangun
tersenyum, menatapku, dengan tatapan menggoda
Ya, aku tahu tatapan apa ini
Tatapan yang sama saat malam pertama dulu,
Ya, aku tahu maksudmu
dan aku juga mau
"ya, ya, ya.." bisiku liar dalam hati. Girang
"fi, fi, ..." kudengar suara merdumu memanggilku,
"iya, sayang. Kenapa?"
"fi, fi, FI... Sahur"
gelap
sial, mimpi.
"Ya!" kubalas ajakan teman kosanku buat sahur.
-Kamar kosan,Sleman - Yogyakarta-